Jurnalis Metro

Satu Wadah Informasi

Rindu Ulama, Ratusan Jamaah Majelis Taklim Nurul Musthofa Bangkuang Bertolak ke Sekumpul

Martapura — Semangat kecintaan kepada ulama kembali mengalir dari pelosok Kalimantan Tengah. Ratusan jamaah Majelis Taklim Nurul Musthofa, Kelurahan Bangkuang, Kecamatan Karau Kuala, Kabupaten Barito Selatan, melakukan perjalanan menuju Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (26/12/2025), untuk menghadiri peringatan 5 Rajab.

Keberangkatan jamaah dilepas dengan iringan shalawat dan doa. Jarak ratusan kilometer yang harus ditempuh tidak menyurutkan langkah para jamaah yang datang dari berbagai latar belakang usia. Mereka membawa niat ibadah serta kerinduan mendalam kepada ulama dan majelis ilmu.

Pimpinan Majelis Taklim Nurul Musthofa, H Muhammad Iqbal, mengatakan bahwa perjalanan tersebut merupakan wujud mahabbah atau kecintaan kepada para wali Allah, khususnya Abah Guru Sekumpul.

“Peringatan 5 Rajab memiliki makna penting bagi jamaah. Ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi upaya meneguhkan kecintaan kepada ulama, meneladani akhlak beliau, serta memperkuat iman,” ujar H Muhammad Iqbal di Martapura, Sabtu (27/12/2025). Ia juga menjabat sebagai Lurah Bangkuang.

Menurutnya, jamaah yang berangkat terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari pemuda hingga lanjut usia. Seluruh rombongan memiliki tujuan yang sama, yakni menghadiri majelis yang diyakini sarat dengan nilai keilmuan, rahmat, dan keberkahan.

Perjalanan panjang menuju Sekumpul juga dimaknai sebagai ajang mempererat silaturahmi antarjamaah. Sepanjang perjalanan, mereka saling membantu, berbagi bekal, serta melantunkan shalawat secara bersama-sama, menciptakan suasana religius yang khusyuk dan menyejukkan.

Keberangkatan jamaah dari Bangkuang ini menambah deretan rombongan peziarah dari berbagai daerah di Nusantara yang memadati Sekumpul setiap 5 Rajab. Fenomena tersebut menunjukkan kuatnya ikatan spiritual antara umat dan ulama, yang terus terjaga lintas wilayah dan generasi.

Di tengah dinamika kehidupan modern, perjalanan ini menjadi penegas bahwa nilai-nilai keagamaan dan kecintaan kepada ulama tetap hidup, tumbuh, dan menjadi bagian penting dalam perjalanan spiritual umat Islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini